Thursday, August 28, 2008

Heaven or Hell

Pagi ini, ditengah kesibukan mencari data untuk “financial analysis” di sebuah perusahaan BUMN, salah seorang staff klien kami meluncurkan pertanyaan yang selalu membuat saya jengah, dan membuat perasaan ini seperti dikotak-kotakkan.

“Ibu-ibu muslim atau beragama lain?”

Rekan saya menjawab, ”Saya Kristen pak, kalau Bu Chitra Muslim”.

"Kalau saya dengar Bu, didalam paham Kristen itu semua orang bisa masuk surga ya?”, si Bapak melanjutkan pertanyaannya.

Rekan saya tertawa,”Memangnya bisa masuk surga kayak PMDK pak?"

Waduh, gumam saya, hari gene? Masih tanya agama? Saya sering merasa gusar karena Tuhan yang saya pahami begitu baik dan sayangnya kepada seluruh umat, sehingga saya merasa terusik dan merasa Tuhan seperti direndahkan dengan pertanyaan seperti itu. Masak iya Dia membuat sekat-sekat pemisah? Masa iya pengikut Nabi A pasti masuk surga, dan Pengikut aliran B masuk neraka?

Sang Penguasa hidup dan kosmos selayaknyalah begitu besar dan diluar batas-batas pemikiran manusia. Jika kita menganggap aliran yang satu lebih unggul dari yang lain, dan merasa bahwa Tuhan kita adalah yang paling benar, bukankah itu merupakan sikap merendahkan Tuhan?

Surga, Neraka, dan Alam Gaib, Hanya Dia yang Maha Tahu.

3 comments:

catatanwongblokm said...

Menurut idola saya, Kanjeng Syekh Siti Jenar, "Donya iku mung panggonane bathang-bathang lumaku lan micara" (Dunia itu cuma tempat mayat-mayat yang bisa berjalan dan bicara)........

indahariani said...

setuju Mbak... manusia justru yang 'mengkavling' Tuhan, surga, dan neraka... saya yakin, Tuhan ketawa2(atau miris? entahlah...) aja di sana lihat tingkah manusia yang sering merasa lebih pandai dan bijak daripadaNya...

Ita Parwitosari said...

Couldn't agree more...