Monday, August 25, 2008

Datang dan Pergi

Saat yang saya ketahui akan datang itu tiba……
Hari ini, salah satu karyawan mengajukan pengunduran diri secara resmi. “Nungki”, panggilan akrabnya di kantor, diterima di sebuah anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pembangkitan listrik.
Dua hari yang lalu Nungki menghadap saya, sambil tersedu-sedan:
Nungki: “Mbak, ……aku mau mengundurkan diri”
Saya : “Lho, ada apa?”
Nungki: ……..(air mata mulai berderai……) “(hiks)….aku diterima di IP mbak. Oranng tua saya berharap anaknya salah satu ada yang menjadi pegawai negeri. Karena ada pensiun, selain itu saya ada kemungkinan untuk pindah ke Semarang, untuk menemani orang tua saya”
Saya terdiam. Nungki, karyawan yang mulai bekerja dengan saya setahun yang lalu, sejak dia tidak tahu apa-apa tentang carbon emission factor, dan sekarang sudah handal membuat excel spreadsheet……dan sudah mulai berani berdiskusi dengan klien dan berargumentasi dengan pihak auditor.
Saya sendiri tidak mengharapkan karyawan saya, terutama para project officer/engineer untuk bekerja terlalu lama dengan saya. Mereka masih muda, dan diperusahaan kami kita didik mereka agar tidak terlalu terpaku dengan hierarki, agar mereka berani mengutarakan idenya, dan punya cita-cita.(Hehehehe…walaupun mungkin saya terlalu sering”mengabuse” juga ya……hidup lembur!!....jika diperlukan).Tapi rasanya waktu satu tahun itu terlalu cepat, dan saat ini kami memang sedang membutuhkan tenaga untuk proyek-proyek yang sedang berlangsung.
Tapi Nungki pun punya kondisi pribadi sendiri. Dia punya cita-cita dan punya tuntutan orang tua. Pikiran saya jadi menerawang jauh, mengingat rekan sekerja saya di St Ouen, Didier Savinel. Dia selalu mengingatkan saya, “personne est indispensable”, tidak ada karyawan yang tidak bisa digantikan. Cepat atau lambat, semua yang berawal pasti ada akhirnya. Relakan dengan tulus, hanya itu kuncinya.

No comments: